Tiga Pesan Ketua PDM untuk Madrasah: Benahi Manajemen, Perkuat Branding, dan Harus Berbayar!
Sijunjung, 12 Maret 2025 – Rapat Pembinaan Majelis Dikdasmen PNF Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Sijunjung berlangsung dengan penuh antusiasme di Gedung Dakwah Muhammadiyah Syafi’i Ma’arif Muaro Sijunjung. Kegiatan ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Ketua dan Sekretaris PDM, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kecamatan Koto VII, serta kepala madrasah di bawah naungan Dikdasmen PNF.
Dalam pembukaan rapat, Saldi Nafri, Wakil Ketua Bidang Dikdasmen PNF, menegaskan pentingnya sosialisasi aturan persyarikatan terkait Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Fokus utama kali ini adalah pembenahan manajemen pengelolaan serta administrasi madrasah sesuai aturan persyarikatan.
Ketua Dikdasmen PNF Soroti Kehadiran Undangan
Adhan, Ketua Dikdasmen PNF PDM Sijunjung, mengawali sambutannya dengan ucapan terima kasih atas kehadiran peserta rapat, meskipun tidak semua pihak yang diundang dapat hadir. Ia menekankan bahwa pertemuan ini bukan sekadar ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai langkah awal dalam mengevaluasi perkembangan AUM yang ada, mengingat kepengurusan baru akan menjalankan sisa masa jabatan.
Senada dengan itu, Mardiwan, Sekretaris PDM Kabupaten Sijunjung, menegaskan bahwa keberadaan AUM dalam rapat ini merupakan bentuk kepedulian PDM terhadap madrasah-madrasah Muhammadiyah. “Kita ingin memastikan bahwa AUM benar-benar dibina dan diperhatikan. AUM adalah tempat mencetak kader Muhammadiyah masa depan,” ujarnya.
Tiga Pesan Ketua PDM untuk Madrasah
Di akhir sesi, Usman Gumanti, Ketua PDM Kabupaten Sijunjung, memberikan tiga pesan penting yang menjadi arah baru bagi madrasah Muhammadiyah di Sijunjung:
-
Benahi Manajemen Pengelolaan Madrasah
Madrasah harus memiliki sistem manajemen yang rapi dan tertib administrasi agar lebih profesional dan berdaya saing. -
Ciptakan Keunggulan untuk Branding Sekolah
Sekolah swasta harus memiliki nilai lebih dibandingkan sekolah negeri. Keunggulan ini bisa berasal dari program unggulan, metode pembelajaran inovatif, hingga karakter islami yang kuat. -
Harus Berbayar, Tapi Tidak Selalu dengan Uang
Ketua PDM menegaskan bahwa sekolah swasta harus mandiri, namun konsep "berbayar" bukan berarti membebani siswa dengan biaya tinggi. Sekolah bisa mencari cara kreatif, misalnya dengan program wakaf pendidikan atau kerja sama dengan pihak eksternal.
Sementara itu, Eki Marlinton, Kepala MTs Muhammadiyah Tanjung Ampalu, menyambut baik arahan tersebut. “Kami sudah lama menantikan bimbingan dari Dikdasmen PNF. Semoga kepengurusan baru ini mampu menghadirkan program-program inovatif untuk kemajuan madrasah Muhammadiyah ke depan,” katanya.
Sebagai penutup, Adhan mengingatkan para kepala madrasah untuk selalu aktif merespons undangan dari Dikdasmen PNF, terutama yang berkaitan dengan tertib administrasi, strategi manajemen sekolah, serta analisis SWOT untuk pengembangan madrasah.
Dengan arahan yang jelas dari PDM, diharapkan madrasah Muhammadiyah di Sijunjung bisa berkembang lebih baik, mandiri, dan tetap menjadi lembaga pendidikan yang unggul dalam mencetak generasi Islami berkarakter.