Mengubah Mindset Masyarakat: Tantangan dan Harapan bagi Dikdasmen PDM Sijunjung

Mengubah Mindset Masyarakat: Tantangan dan Harapan bagi Dikdasmen PDM Sijunjung

Oleh : Adhan Chaniago, S.Pd., S.H., M.Pd., M.M.

Pendidikan selalu menjadi faktor kunci dalam membangun peradaban yang lebih maju dan berdaya saing. Namun, di banyak daerah, termasuk di Kabupaten Sijunjung, rendahnya tingkat pendidikan masyarakat masih menjadi tantangan besar dalam menciptakan lingkungan yang mendukung transformasi pendidikan. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sijunjung kini berada di garis depan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi di sisi lain masih menghadapi tantangan besar: perubahan mindset masyarakat yang belum sepenuhnya melihat pendidikan sebagai kebutuhan utama.

Di banyak wilayah, pendidikan masih dipandang sebagai sesuatu yang sekadar "cukup ada" dan belum diprioritaskan sebagai jalan utama untuk meningkatkan kualitas hidup. Masih ada pola pikir bahwa sekolah hanya sebatas formalitas, bukan sebagai investasi jangka panjang yang menentukan masa depan anak-anak. Fenomena ini berakar dari tingkat pendidikan masyarakat yang relatif rendah, yang secara turun-temurun melahirkan siklus keterbatasan dalam berpikir tentang pentingnya ilmu pengetahuan.

Ketika Pendidikan Tidak Diprioritaskan: Dampak pada Generasi Muda

Mindset yang masih rendah terhadap pendidikan menciptakan banyak dampak negatif bagi perkembangan generasi muda. Beberapa di antaranya:

  1. Tingkat putus sekolah yang masih tinggi – Banyak anak yang terpaksa berhenti sekolah karena faktor ekonomi, atau karena orang tua tidak melihat urgensi menyelesaikan pendidikan formal.
  2. Minimnya dukungan orang tua dalam pendidikan anak – Banyak orang tua yang masih menganggap sekolah adalah urusan guru semata, tanpa adanya keterlibatan aktif dalam mendukung proses belajar anak di rumah.
  3. Kurangnya minat terhadap pendidikan tinggi – Tidak sedikit masyarakat yang masih menganggap bahwa setelah lulus SD atau SMP, bekerja lebih penting daripada melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
  4. Pola pikir instan dalam mencari nafkah – Banyak anak muda yang lebih tergoda bekerja dengan penghasilan cepat, tanpa berpikir panjang tentang dampak jangka panjang dari rendahnya pendidikan dalam karier dan kehidupan mereka.

Dampak dari kondisi ini tidak hanya dirasakan oleh individu, tetapi juga oleh perkembangan daerah secara keseluruhan. Ketika masyarakat tidak memiliki kesadaran tinggi terhadap pendidikan, maka daya saing daerah akan semakin tertinggal dibandingkan wilayah lain yang lebih maju dalam aspek literasi dan sumber daya manusia.

Muhammadiyah dan Peran Dikdasmen: Menciptakan Perubahan Mindset

Sebagai organisasi Islam yang selalu bergerak dalam bidang pendidikan, Muhammadiyah melalui Dikdasmen PDM Sijunjung memiliki peran strategis dalam mengubah pola pikir masyarakat tentang pentingnya pendidikan. Muhammadiyah tidak hanya mendirikan sekolah, tetapi juga berusaha membangun kesadaran bahwa pendidikan adalah investasi terbesar bagi masa depan generasi Muslim.

Beberapa strategi yang telah dan sedang dilakukan oleh Dikdasmen Muhammadiyah untuk menjawab tantangan ini antara lain:

  1. Mendirikan sekolah unggulan Muhammadiyah – Dengan menghadirkan sekolah berkualitas, Muhammadiyah berusaha membuktikan bahwa pendidikan yang baik akan menghasilkan individu yang lebih mandiri dan memiliki masa depan cerah.
  2. Meningkatkan literasi pendidikan di masyarakat – Melalui berbagai program sosialisasi, seminar, dan penyuluhan, Muhammadiyah berupaya menyebarkan pemahaman bahwa pendidikan bukan sekadar kewajiban, tetapi juga hak dan kebutuhan yang harus dipenuhi.
  3. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik – Guru yang berkualitas tidak hanya mengajar akademik, tetapi juga berperan dalam menanamkan nilai-nilai keislaman dan kesadaran akan pentingnya ilmu dalam kehidupan.
  4. Membangun kemitraan dengan berbagai pihak – Untuk mempercepat transformasi pendidikan, Muhammadiyah terus menjalin kerja sama dengan pemerintah, swasta, dan komunitas untuk menciptakan program beasiswa dan bantuan bagi siswa yang kurang mampu.
  5. Mengubah pendekatan pendidikan yang lebih inklusif dan berbasis nilai-nilai Islam – Masyarakat cenderung lebih menerima perubahan ketika pendekatan yang digunakan selaras dengan nilai dan budaya mereka. Oleh karena itu, Dikdasmen Muhammadiyah terus mengintegrasikan pendidikan berbasis nilai Islam dalam sistem pembelajaran dan tata kelola sekolah.

Pendidikan sebagai Jembatan Perubahan Sosial

Mengubah mindset masyarakat terhadap pendidikan memang bukan perkara mudah dan tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Namun, jika pendidikan terus diprioritaskan, maka secara perlahan masyarakat akan mulai memahami bahwa pendidikan bukan hanya untuk mendapatkan ijazah, tetapi juga untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik.

Dikdasmen PDM Sijunjung saat ini tidak hanya menghadapi tantangan dalam membangun infrastruktur sekolah, tetapi juga dalam membangun kesadaran kolektif bahwa pendidikan adalah jalan utama menuju kemajuan. Dengan segala program yang telah dirancang, Muhammadiyah berharap mampu mengubah paradigma masyarakat dan menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama dalam pembangunan daerah.

Pendidikan tidak hanya mencerdaskan individu, tetapi juga memperbaiki kualitas hidup dan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat secara keseluruhan. Jika mindset masyarakat tentang pendidikan bisa berubah, maka akan lahir generasi baru yang lebih berdaya saing, lebih kreatif, dan lebih siap menghadapi tantangan dunia modern.

Saatnya Bangkit: Pendidikan Adalah Hak, Bukan Pilihan

Kita tidak bisa membiarkan generasi muda terus terjebak dalam siklus keterbelakangan akibat rendahnya pendidikan. Setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak, dan setiap orang tua memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa anak-anak mereka mendapatkan masa depan yang lebih baik melalui ilmu pengetahuan.

Majelis Dikdasmen Muhammadiyah PDM Sijunjung telah mengambil langkah berani dalam memperjuangkan pendidikan, dan sekarang saatnya masyarakat ikut serta dalam gerakan ini. Mari bersama kita ubah cara pandang kita terhadap pendidikan! Karena pendidikan bukan hanya sekadar kebutuhan, tetapi juga jembatan menuju kehidupan yang lebih baik dan lebih bermakna.