Kunjungan Perdana Kepala Kankemenag Sijunjung di Perguruan Muhammadiyah Koto VII: Momen Inspiratif dan Penuh Harapan

Kunjungan Perdana Kepala Kankemenag Sijunjung di Perguruan Muhammadiyah Koto VII: Momen Inspiratif dan Penuh Harapan

Sijunjung, 21 April 2025 – Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan madrasah, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Sijunjung, Bapak H. Okto Verisman, S.Ag, MA, melakukan kunjungan monitoring perdana ke kompleks Perguruan Muhammadiyah Kecamatan Koto VII, Senin (21/04) pukul 10.00 WIB.

Kunjungan ini disambut hangat oleh Kepala MAS Muhammadiyah Koto VII, Bapak Fauza Hidayat, S.Pd.I, serta Kepala MTs Muhammadiyah Tanjung Ampalu, Bapak Eki Marlinton, S.Pd.I, beserta seluruh majelis guru dan tenaga kependidikan. Turut mendampingi dalam kegiatan tersebut, Bapak Ermizaldi, S.Ag, MA, selaku Kasi Pendidikan Madrasah Kankemenag Sijunjung, dan tim monitoring dari Kementerian Agama.

Kegiatan monitoring ini menjadi istimewa karena merupakan kunjungan pertama dari Kepala Kankemenag Sijunjung yang baru, menggantikan Bapak Drs. H. Syamsul Arifin, M.M.Pd yang telah memasuki masa purnabakti.

Dalam sambutannya, Bapak H. Okto Verisman memberikan pesan inspiratif yang sarat makna. Beliau mengatakan:

Kalau galahnya sudah pendek jangan sampai patah, kalau patah maka carilah penyambung yang lebih kuat.

Ungkapan tersebut menggambarkan semangat untuk terus berinovasi dan bangkit meskipun menghadapi keterbatasan. Beliau juga menambahkan:

Kecil bukanlah kekurangan, melainkan peluang untuk menciptakan sesuatu yang istimewa.

Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kualitas pembelajaran di madrasah serta memberikan arahan dan motivasi langsung kepada tenaga pendidik agar terus bersemangat dalam membina generasi bangsa.

Makna Kunjungan bagi Dunia Pendidikan di Sijunjung

Kegiatan ini menjadi simbol komitmen Kementerian Agama dalam membina dan memantau perkembangan madrasah sebagai bagian penting dalam pembangunan pendidikan berbasis keagamaan. Monitoring semacam ini tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga menjadi sarana silaturahmi dan pembinaan moral bagi seluruh insan pendidikan di daerah.